BUTON, SEKILASINDONESIA.ID – Lagi-lagi kontingen Wushu Muna Barat, dinobatkan sebagai juara umum setelah meraih 13 medali pada Porprov di Buton dan Baubau.
Kordinator Cabor Wushu Mubar, Jamuddin menyampaikan Wushu Mubar berhasil meraih 13 medali dari dua jenis pertandingan.
” Kami dari kontingen Wushu Mubar meraih 8 medali emas, 1 perak dan 4 perunggu, jadi totalnya 13 medali dan Wushu Mubar sebagai juara umum Cabor Wushu pada Porprov Ke-XIV”, ungkap Jamuddin, Rabu (31/11/2022).
Perlu diketahui kata Jamuddin, dari 8 medali emas, 1 emas dari pertandingan seni Daoshu dan 7 emas lainnya diperoleh dari Sanda.
”Kita meraih tujuh medali emas dari pertandingan Sanda, satu emas dari seni Daoshu. Dan untuk 1 perak dari seni nanquan, dan 4 perunggu dari seni duillian”, tuturnya.
Jamuddin mengungkapkan jika hanya menargetkan 5 medali emas pada Porprov ke-XIV ini, tetapi atas kesungguhan para atlet target itu terlampaui.
” Target saya hanya 5 medali emas, tapi Alhamdulillah kami mendapatkan 8 medali emas dan melampaui target. Ini berkat kegigihan dan kedisiplinan para atlet untuk menjadi juara”, ujarnya.
Dengan perolehan medali ini dia sangat bersyukur dan akan terus mengembangkan Wushu Muna Barat, apalagi pada bulan Mei tahun 2023, ada kejuaraan.
” Insya Allah saya akan terus melatih anak-anak, untuk persiapan pertandingan pada bulan Mei dan Agustus”, tutupnya.
Adapun nama-nama peraih medali yakni :
1. Sanda kelas 52 kg atas nama La Ode Dansa (medali emas).
2. Sanda Putra kelas 60 kg atas nama Dede Yusuf (medali emas).
3. Sanda Putra kelas 65 atas nama Umar Tambaga (medali emas)
4. Sanda Putra kelas 70kg atas nama La Ode Ariwipitara (medali emas)
5. Sanda Putri kelas 48kg atas nama Nurlaela (medali emas)
6. Sanda Putri kelas 52 kg atas nama Fitrianawati (medali emas)
7. Sanda Putri kelas 60 atas nama Nursani Lumantono.
8. Seni Daoshu atas nama INKA (medali emas).
9. Seni Nanquan atas nama INKA medali (perak).
10. Seni Duillian atas nama Dikin dan Dahri( medali perunggu).
11. Seni Duillian Putri atas nama Inka dan Stefi (medali perunggu).
Penulis: LM Sacriel
