Ketua DPRD Mubar Sementara Makan, Pj. Bupati Tanyakan Randis – Sariani: Tidak Etis, Ini Berbicara Etika Pemerintahan dan Semua Punya Mekanisme

MUNA BARAT, SEKILASINDONESIA.ID – Sikap dan tindakan Pj. Bupati Kabupaten Muna Barat, Dr. Bahri dinilai tidak etis terhadap Ketua DPRD Mubar, Wa Ode Sariani Illaihi.

Pj. Bupati Mubar, Dr. Bahri menghampiri Ketua DPRD Mubar, Wa Ode Sitti Sariani Illaihi sambil menanyakan Randis ketika Ketua DPRD Mubar lagi sementara makan siang dengan beberapa Anggota DPRD lainnya.

Ketua DPRD Mubar, Wa Ode Sitti Sariani Illaihi mengatakan saat itu dirinya lagi makan bersama beberapa Anggota DPRD yang lain dan saat itu Pj. Bupati Mubar datang dan menanyakan Kendaraan Dinas.

“Saat itu saya sementara makan dan Pak Bupati datang dan bertanya pada saya tentang Randis, saya jawab nanti diruangkanku. Saya ini lagi sementara makan tiba-tiba saya ditanya, jika ada sesuatu yang dibicarakan tunggu saya selesai makan dan ada ruang saya untuk kita berbicara,” ujar, Sariani Saat ditemui diruangnya, Rabu (24/08/2022).

Lanjut, ini berbicara etika berkomunikasi antara mitra kerja. “Ini masalah etika dan etika komunikasi. Saya dan Pj. Bupati Mubar sama-sama unsur pimpinan. Seharusnya Pj. Bupati paham dan tahu etika berkomunikasi. Liat momen dan situasi serta kondisi yang ada, jangan langsung memberikan pertanyaan disaat seseorang lagi makan. Liat sikon lah, jangan seperti debt collector yang menagih sembarang tempat,” tuturnya.

Menurutnya, persoalan Kendaraan Dinas milikinya yang akan ditarik, harus sesuai mekanisme. “Pj. Bupati Mubar harus belajar etika komunikasi dalam Pemerintahan. Terkait penagihan randis oleh PJ Bupati Mubar kepada saya, tidak elok. Karena penagihanya di lakukan diluar dari jalur kordinasi antara Pemerintah Daerah dan DPRD. Seharusnya dilakukan melalui jalur koordinasi pemerintahan setempat. Harus ada Surat yang di sampaikan di DPRD. ada perwakilan pemerintah daerah yaitu Sekwan, seharusnya mereka bersurat di sekertariat DPRD, mengingat kesibukan dan tugas-tugas saya sebagai Ketua DPRD sangat banyak,” terangnya.

Lebih lanjut kata Sariani, seluruh masyarakat Indonesia pastinya menjunjung adat istiadat khususnya masyarakat Wuna yang sangat menjunjung tinggi adat istiadat. “Kita sebagai masyarakat Wuna sangat memegang teguh adat istiadat. Salah satu contohnya adalah kita diajarkan menghargai makan. Ini salah satu contoh kecil bahwa hanya persoalan makanan ada etikanya, kita dituntut untuk menghargai. Jadi, Pj. Bupati kurang faham akan etika komunikasi pemerintahan disaat memberikan pertanyaan ketika saya sementara makan. Dan saya sebagai unsur pimpinan yakni Ketua DPRD Mubar saat ini,” tutupnya.

Sementara itu Staf Ketua DPRD Mubar, Sry Wahyuni mengungkapkan dan membenarkan jika Pj. Bupati Mubar, Bahri datang dan bertanya kepada Ketua DPRD Mubar, Wa Ode Sitti Sariani Illahi sementara makan. “Pak Pj. Bupati menanyakan Randis kepada Ibu Ketua ketika Ibu Ketua DPRD sementara makan,” ungkapnya.

Penulis: LM Sacriel