DaerahHuKrim

Pengurus GP3A Pagelaran Mengaku Tak Ketahui Penarikan Uang yang Dilakukan Pendamping P3 -TGAI

×

Pengurus GP3A Pagelaran Mengaku Tak Ketahui Penarikan Uang yang Dilakukan Pendamping P3 -TGAI

Sebarkan artikel ini

PRINGSEWU– Miris, Solehudin sebagai pengurus GP3A di Kecamatan Pagelaran mengaku tidak mengetahui terjadinya penarikan uang yang dilakukan pendamping Peningkatan Tata Guna Irigasi ( P3 -TGAI ) terhadap pengurus P3A Kecamatan setempat.

Parahnya lagi, saat dikonfirmasi melalui telepon selulernya, Solehudin juga mengaku samasekali tidak mengenal LS yang disebut-sebut seorang pendamping P3A di Kecamatan tersebut.

Click Here

Padahal pada fungsinya, GP3A merupakan gabungan beberapa P3A yang ada pada suatu daerah layanan sekunder atau lebih. Sementara tugas dari GP3A itu sendiri pembentuk suatu Induk P3A irigasi.

“Saya tidak tahu adanya pungutan pada P3A. Saya juga tak mengenal yang namanya LS, ” tutur Solehudin, Selasa (8/9/21).

Sebelumnya, dugaan pungli dialami oleh salah satu kelompok P3A di Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu.

Seorang oknum pendamping P3A di Kecamatan tersebut berinisial LS diduga melakukan pungutan uang sebesar Rp.12,5jta dengan dalih untuk persyaratan administrasi pembuatan laporan pertanggungjawaban (LPJ) ke Balai Besar.

Hal itu dialami dan dibenarkan oleh salah satu pengurus P3A di Kecamatan Pagelaran berinisial (red). Pengurus tersebut mengungkapkan bahwa dengan alasan untuk digunakan sebagai perlengkapan admistrasi pembuatan LPJ pekerjaan irigasi, LS meminta uang kepada kelompoknya sebesar Rp.12,5juta.

Adapun penarikan uang dilakukan oleh LS tersebut, membuat pengurus membuat mereka merasa kewalahan untuk memenuhinya.

” Penarikan uang yang dilakukan oleh ibu LS sebesar 12,5juta dengan alasan untuk perlengkapan adminstrasi pembuatan LPJ. Kami sebenarnya merasa keberatan dengan tarikan tersebut soalnya jumlah uang yang dianggarkan untuk pembuatan irigasi itu pas-pasan, “keluh narasumber itu, Kamis (2/9/21).

Sementara itu, lanjut dia, demi menuruti permintaan LS, termasuk dirinya sendiri beserta anggota P3A yang lain, terpaksa harus ikut bekerja dilapangan.

” Kami mensiasati uang yang diminta LS dengan cara mengurangi jumlah pekerja, sebagai gantinya kami pengurus serta anggota P3A yang bekerja ditempat irigasi yang sedang kami laksanakan itu. Dari hasil hitungan pendapatan selama kami bekerja itu kami sisihkan untuk memenuhi permintaan ibu LS sampai tercukupi, “beber sumber itu.

Sementara itu LS tidak angkat telepon saat dihubungi melalui nomor selulernya untuk dikonfirmasi hingga berita ini ditayangkan. (TIM).

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d