TAKALAR – Salah satu pasien, AS mengungkapkan kekecewaannya atas layanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pandjonga Daeng Ngalle Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan.
Dia menduga, obat di rumah sakit dijadikan ladang bisnis oleh sejumlah oknum untuk meraup keuntungan.
AS menyebut, pekan lalu saat itu dirinya dirawat di RSUD Takalar selama lima hari akibat penyakit batu ginjal di ruangan Flamboyan kelas lll A.
Sakitnya dinyatakan oleh dokter telah membaik dan diarahkan untuk pulang selanjutnya melakukan pembayaran di apotek.
Salah seorang di antara mereka yang tidak diketahui namanya menanyakan obat yang diambil dengan resep dokter.
“Ambil ki itu obat kembalikan ke sini termasuk perban dan lain-lain. Ini mi saya tidak ku suka kalau tidak dipakai ji itu obat baru na kasi ki resep,” kata petugas apotek rumah sakit.
Lebih lanjut, dikatakan saat mendengar hal tersebut saudara AS segera menuju ke ruangan perawatan kemudian meminta beberapa obat dan mengembalikan ke apotek.
Namun, yang disesalkan saat pengembalian obat uang AS tak dikembalikan.
“Malahan saya ditahan karena tidak cukup pembayaran hingga keluarga dari saya pulang untuk meminjam uang baru saya bisa pulang dari rumah sakit,” cetusnya
Hingga berita ini ditayangkan belum ada klarifikasi dari pihak rumah sakit. Direktur RSUD Padjonga Daeng Ngalle juga tidak berada di tempat saat beberapa kali berusaha untuk ditemui media. Bahkan sampai saat ini belum menerima jawaban saat dihubungi melalui pesan singkat WhatsApp.
Reporter: Muh Aras