Daerah

Keluhkan Masalah Hama, Gubernur Minta Petani Lakukan Penanaman Serentak

×

Keluhkan Masalah Hama, Gubernur Minta Petani Lakukan Penanaman Serentak

Sebarkan artikel ini

TEMPILANG – Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman tampak mengeluhkan kinerja petani Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Buyan Kelumbi. Terhitung setahun sejak pertama kali Gubernur Erzaldi bersama warga berkomitmen untuk mengembangkan pertanian, masalah hama masih saja menjadi permasalahan.

Menurut penuturan Penyuluh Petani Lapangan Karmila, tahun lalu Gubernur Erzaldi mengunjungi areal persawahan Desa Buyan, yang terletak di Kecamatan Tempilang. Kehadirannya untuk menampung aspirasi masyarakat yang ingin bertani.

Click Here

Saat itu para petani mengeluhkan permasalahan hama dan telah memberikan solusi yakni, Gerakan Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan, metode pengendalian dilakukan dengan penyemprotan serentak dengan bahan pengendalian berupa pestisida. Selain itu, petani harus melakukan metode penanaman serentak.

Namun, pada rangkaian kunjungan Gubernur Erzaldi pada Rabu (30/6/2021), para petani tidak melakukan penanaman padi secara serentak.

Arena petani saling mendahului yang menyebabkan hama selalu ada sehingga terjadi akumulasi populasi hama pada tanaman padi yang tidak berjamaah. Maka tak heran permasalahan hama tidak kunjung usai.

“Jujur, begitu melihat padi seperti ini saya langsung lesu. Gimana mau dibantu, kalau dikasih pembimbingan juga tidak mau mengikuti instruksi. Kalau padinya tidak ditanam serentak, permasalahan hama ini tidak akan tuntas. Kita akan berkutat dipermasalahan yang sama. Jangan hanya memikirkan kebutuhan diri sendiri saja. Terus usahakan untuk membuat produksi berkualitas yang bisa dijual ke luar,” ungkap Gubernur Erzaldi.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Juaidi juga menjelaskan, seluruh pihak yang terkait harus bekerja sama untuk mengamankan hasil produksi sekaligus berproduksi secara optimal, jika kultur teknis tidak dilakukan secara cermat, maka pengendalian hama tidak ada gunanya. Hal yang harus diperhatikan mulai dari pemilihan benih, penanaman serentak, mekanisme menciptakan tanaman yang sehat juga perlu direncanakan.

Serentak yang dimaksud, kata Juaidi, bukan diartikan satu hari selesai, namun satu fase siklus terjadi bersama-sama dan yang paling penting hal ini dilakukan secara kompak.

Kembali disampaikan Gubernur Erzaldi, pekan depan mengajak para petani ke Desa Rias untuk belajar.

“Yang tidak mau ikut, tidak usah menanam karena ilmu ini penting. Kalau ada yang jalan sendiri, bisa merusak tanaman petani lainnya. Desa Rias ini telah mendapatkan pembinaan dari pemerintah dan mereka nurut. Setiap tahapan diikuti. Nanti, kita belajar secara lapangan bagaimana mereka mengatur semua siklus penanaman hingga ke manajemennya,” tegasnya.

Tidak hanya membahas tentang pembasmian hama, pada acara dilakukan komunikasi terbuka dengan para petani. Ketua Gapoktan pun menyampaikan kebutuhannya untuk pengembangan padi. Diketahui, para petani membutuhkan sistem irigasi yang baik, karena pada beberapa lahan mengalami kekurangan air, Alsitan, dan Traktor R4.

“Insyaallah tahun ini ada anggaran Rp500 juta, nanti akan kita koordinasikan dengan Bupati Bangka Barat. Alsitan kita tambah 3, terus kalau sudah panen nanti kita pinjamkan Traktor R4 beserta operatornya selama 1 minggu, kalian cukup sediakan solarnya saja,” cetusnya.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Erzaldi menyerahkan bantuan yaitu,
1. Perluasan tanaman lada seluas 8 hektar dengan rincian bibit lada polybag (12.800 buah), fungisida (8 liter), Herbisida (4 liter), Pupuk Organik (3.200 kg) kepada Poktan Sinar Belian
2. Perluasan tanaman lada seluas 8 hektar dengan rincian bibit lada polybag (12.800 buah), fungisida (8 liter), Herbisida (4 liter), Pupuk Organik (3.200 kg) kepada Poktan Bukit Karya
3. Perluasan tanaman lada seluas 8 hektar dengan rincian bibit lada polybag (12.800 buah), fungisida (8 liter), Herbisida (4 liter), Pupuk Organik (3.200 kg) kepada Poktan Harapan Jaya
4. Sarana Pengembangan Kawasan Bantuan Benih Jagung Hibrida (1.335 kg)
5. Sarana Pengembangan Kawasan Bantuan Benih Padi Inbrida (2.500 kg)
6. Sarana Pasca Panen Tanaman Pangan Paddy Combine Harvester (1 Unit)
7. Bantuan Sarana dan Bahan Pengendalian OPT Ramah Lingkungan
8. Bantuan Konstruksi Jalan Usaha (1 km) dan Optimasi lahan (1,5 km)

“Agustus saya datang lagi. Saya mau lihat, apakah nanti secara menyeluruh sudah ditanam padi,” pungkas Gubernur Erzaldi.

Penulis : Natasya/Budi.M

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d