Advertorial

Wali kota pangkal pinang: Peringatan Isra Miraj, Momentum Perbanyak Sedekah

×

Wali kota pangkal pinang: Peringatan Isra Miraj, Momentum Perbanyak Sedekah

Sebarkan artikel ini

PANGKALPINANG,-  wali kota pangkal pinang. mengajak seluruh masyarakat kota pangkal pinang menjadikan peringatan Isra Miraj, sebagai momentum untuk memperbanyak sedekah. Wali kota juga mengingatkan umat Islam untuk cerdas dalam memanfaatkan peluang dalam menghadapi tantangan saat ini.

Dalam kesempatan ini, Walikota yang biasa di sapa Molen meminta dukungan dan doa masyarakat Pangkalpinang agar rencana pembangunan Masjid Agung berlapis Timah segera terealisasi.

Click Here

“Di momen peringatan Isra’ Mi’raj ini, saya minta doanya semua agar pembangunan Masjid yang di arsiteki Ridwan Kamil segera terealisasi,” ucap Walikota (11/03/2021).

“Jika harta yang kita miliki untuk bersedekah tidak akan pernah berkurang ataupun akan membuat diri kita menjadi miskin. Karena Allah sang Maha Pemberi Rezeki untuk Umat-Nya yang senantiasa berbuat kebaikan seperti sedekah kepada orang yang membutuhkan,” ujarnya.

Di zaman Rasulullah, Kota Madinah pernah mengalami paceklik hingga kesulitan air bersih. Satu-satunya sumber air yang tersisa yakni, sebuah sumur milik seorang Yahudi, Sumur Raumah namanya. Kaum muslimin dan penduduk Madinah terpaksa harus rela mengantre dan membeli air bersih dari Yahudi tersebut.

Prihatin atas kondisi umatnya, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bersabda, “Wahai Sahabatku, siapa saja di antara kalian yang menyumbangkan hartanya untuk dapat membebaskan sumur itu, lalu menyumbangkannya untuk umat maka akan mendapat surga-Nya Allah Ta’ala.”

Seorang sahabat Rasulullah yang terkenal dermawan, Utsman bin Affan Radhiyallahu ‘anhu segera bergerak untuk membebaskan Sumur Raumah itu. Utsman bin Affan segera mendatangi Yahudi pemilik sumur dan menawar untuk membeli Sumur Raumah dengan harga yang tinggi.

Setelah sebelumnya menolak, Yahudi itu pun menerima tawaran Utsman bin Affan. Ia lalu mewakafkan Sumur Raumah. Sejak itu, sumur tersebut dapat dimanfaatkan oleh siapa saja, termasuk Yahudi pemilik lamanya. Setelah diwakafkan, tumbuhlah di sekitar sumur itu beberapa pohon kurma dan terus bertambah hingga saat ini berjumlah 1.550 pohon.

Departemen Pertanian Saudi kemudian menjual hasil kebun kurma ini ke pasar-pasar. Setengah dari keuntungan itu disalurkan untuk anak-anak yatim dan fakir miskin, sedangkan setengahnya ditabung dan disimpan dalam bentuk rekening khusus milik beliau di salah satu bank atas nama Utsman bin Affan.

Lalu apa makna cerita tersebut?

“Dari cerita tersebut dapat kita ambil hikmah, apabila kita mengikuti keteladanan Baginda Nabi Muhammad SAW, maka kita akan menjadi pribadi yang baik,” jelas Ustadz Robi Rendra Tribuana.

Disamping itu, wali kota pangkal pinang juga menekankan umat Islam agar senantiasa mengambil hikmah perayaan ini, dengan fokus dan cerdas memanfaatkan peluang dalam menghadapi tantangan.(*)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d