DaerahHuKrim

Dugaan Markup Harga, Bantuan Sembako di Desa Gunung Batu Disoal

×

Dugaan Markup Harga, Bantuan Sembako di Desa Gunung Batu Disoal

Sebarkan artikel ini

PANDEGLANG-Bantuan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Propinsi Banten, yang dialokasikan untuk membantu kebutuhan pokok masyarakat desa terdampak pandemi Covid 19, menjadi sorotan tajam para aktivis di Kabupaten Pandeglang, minggu (18/10/2020)

Pasalnya, bantuan berupa sembilan bahan pokok atau biasa disebut sembako tersebut dalam pengalokasian ke masyarakar dinilai tidak transparan bahkan diduga terjadi MarkUp harga.

Click Here

Seperti yang terjadi di Desa Gunung Batu Kecamatan Munjul bantuan sembako yang disalurkan melalui pemerintah desa tersebut, tidak mencantumkan rincian harga komoditi kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Kepada awak media seorang aktivis muda asal Pandeglang, TB Aujani melalui telpon selularnya, Rabu (14/10/2020) mengatakan, harga komoditi yang diterima oleh KPM warga Desa Gunungbatu saat disesuaikan dengan harga survei pasar nilainya kurang lebih adalah Rp.167.000 per KPM tidak mencapai Rp 200.000. Sehingga ada selisih harga mencapai sekitar Rp. 33.000.

“Dari hasil survei pasar, rincian harga komoditi bantuan sembako Desa Gunungbatu adalah sebagai berikut : Beras 5 Liter 40.000, minyak goreng 2 liter 28.000, gula pasir 1 Kg 14.000, biskuit roma kelapa 2 bungkus 20.000, mie instan 10 bungkus 25.000, teh celup sariwangi 2 kotak 10.000, sarden 425 gram merk Atan 2 kaleng 24.000, dan sarden 155 gram merk Atan 1 kaleng 6.000. Jadi total keseluruhannya hanya sekitar Rp. 167.000,” jelas Aujani

Keterangan Aujani pun diakui beberapa KPM Desa Gunung Batu. Menurut mereka ketika di konfirmasi awak media, membenarkan kalau bantuan sembako yang mereka terima berupa, beras 5 liter, minyak goreng 2 liter, gula 1 Kg, biskuit roma kelapa 2 bungkus, mie instan sedaap 10 bungkus, teh celup sariwangi 2 kotak, sarden 425 gram merk Atan 2 kaleng, dan sarden 155 gram merk Atan 1 kaleng.

“Kami hanya menerima bantuan sembako itu pak, soal berapa jumlah harga keseluruhan yang semestinya kami terima, kami tidak tahu, karena kami tahunya hanya diberi berupa sembako saja oleh aparatur pemerintah desa,” ungkap seorang warga KPM yang enggan menyebut namanya kepada awak media, Rabu (14/10/2020).

(Andi/tim)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d