Daerah

Potret Kemiskinan Pandeglang, Nenek Hidup di Gubuk Berukuran Tiga kali Dua Meter Beralaskan Tanah

×

Potret Kemiskinan Pandeglang, Nenek Hidup di Gubuk Berukuran Tiga kali Dua Meter Beralaskan Tanah

Sebarkan artikel ini

PANDEGLANG, SEKILASINDO.COM –Kemiskinan masih terus menghantui kehidupan warga Indonesia. Kemerdekaan yang dicita-citakan para ‘founding fathers’ buat menyejahterakan kehidupan Rakyat Indonesia sepertinya hingga kini belum terealisasi.

Alhasil, masih bisa kita temui Rakyat di Republik ini yang kondisi kehidupannya masih ‘mengenaskan’. Salah satunya dialami Embo Enik Sunikah warga Kampung Suryaneun Desa Surianeun Kecamatan Patia Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, menempati gubuk bambu berukuran tiga kali dua meter beratapkan  ‘hateup’ bahkan dinding sebagian sudah bolong dan berlantaikan tanah. Di gubuk itu, Mak Enik Sunikah bertempat tinggal.

Click Here

Mbo Enik Sunikah  harus tidur di dapur yang menyatu dengan seluruh isi rumah yang jauh dikatakan layak huni. Gubuk tersebut adalah harta satu-satunya peninggalan suami tercinta.

Asni tetangga sekaligus keluarganya, mengatakan bagian belakang gubuk yang ditinggalinya sudah pada bocor  hingga kini belum dibetulkan. Jika hujan, bagian atap bocor, jika panas sinar matahari tembus langsung ke dalam gubuk.

“Jangankan untuk bangun gubuk, untuk makan sehari-hari juga susah,” kata Asni Minggu (18/8/2019).

Kata dia, Untuk kebutuhan hidupnya, Mbo Enik  mengandalkan hasil dari pemberian tetangga dan keluarga nya “Kalau untuk makan, hasil dari pemberian kami dan tetangga di sini saja” katanya.

Dari Pantauan Sekilas Indonesia.com Minggu (18/8/2019). Kondisi gubuk nenek Enik Sukinah cukup memprihatinkan dan sangat butuh bantuan dermawan apalagi pemerintah untuk membedah rumah nenek ini.

Secara terpisah, Kepala Desa Suryaneun Kecamatan Patia, Buang mengatakan pihak Desa sudah mengajukan semua rumah yang tidak layak huni yang ada di Desa Surianeun Kecamatan Patia Kabupaten Pandeglang.

hanya saja kata dia belum direalisasi semua. Tahun ini pun ada tiga rumah tidak layak huni yang sudah di bangun oleh pemerintah, kemungkin yang lain bertahap serta dari beberapa rumah tidak layak huni di desa kebanyakan tanah nya bukan miliknya, tutupnya.***(Hd1).

 

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d