Daerah

Terkait Pelayanan Maskapai, Menhub RI Pesan ke Erzaldi Tidak Terbang Jika Load Factor di Bawah 70 Persen

×

Terkait Pelayanan Maskapai, Menhub RI Pesan ke Erzaldi Tidak Terbang Jika Load Factor di Bawah 70 Persen

Sebarkan artikel ini
Foto : Audiensi Gubernur Babel beserta rombongan bersama Menhub RI , Senin (1/7).

PANGKALPINANG, SEKILASINDO.COM – Gubernur Provinsi Bangka Belitung, Erzaldi Rosman didampingi mitra jajaran dari Kadishub Babel, KSOP Pangkal Balam, GM. PT. APT II Cabang Depati Amir, PT.Pelindo II Cabang Pangkal Balam, GM. ASDP Cabang Tg.Kelian, mengunjungi Menteri Perhubungan RI di ruang kerjanya di Gedung Karsa Lt. 9, Senin (1/7/2019) sekira pukul 09:30 WIB.

Kunjungan rombongan Gubernur Babel beserta jajarannya tersebut diterima Menhub Budi Karya Sumadi didampingi Dirjen Perhubungan Udara Ibu Polana, Sekdirjen Hubla, Arif serta Pejabat dari Dirjen Perhubungan Darat.

Click Here

Dihadiri para peserta Event olahraga Wushu Nasional, Ramah Tamah Kumpul Komunitas Motor Gede serta event nasional lainnya yang sudah berjalan.

Kunjungan hari ini merupakan kelanjutan agenda diskusi dari Menhub yang pernah datang Ke Bangka pada 14 Maret 2019 lalu.

Agenda materi yang dijadikan diskusi antara Gubernur Babel dan Menhub RI, Budi Karya Sumadi terkait lonjakan tarif maskapai yang mengakibatkan dampak pengurangan frekuensi penerbangan yang akhirnya adanya event nasional di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berkurang.

Banyaknya Maskapai yang mengurangi jadwal penerbangan apabila load factor angkutan penumpang masih di bawah 70% membuat rugi bagi maskapai.

Menhub RI Budi Karya Sumadi mengatakan maskapai sudah berdarah darah untuk dipaksakan terbang disaat kondisi rugi sehingga alternative mengurangi jadwal angkutan penerbangan ke masing masing rute setiap maskapai pesawat dan Budi Karya Sumadi mengimbau sosialisasi terkait kondisi penerbangan saat ini.

Keinginan konektivitas Gubernur Babel terkait pusat pelayanan kesehatan keliling ke wilayah pesisir menggunakan aksesbilitas kapal bantuan dari Kemenhub demi membantu pelayanan di wilayah pesisir terkait pelayanan kesehatan di masyarakat pulau .

Respon Menhub Budi Karya Sumadi terkait pengadaan kapal sejenis tersebut di pusat apakah jenis Kapal Rede atau jenis Pelra dapat menyesuaikan dalam membantu program  percepatan konektifitas di wilayah Perairan Bangka Belitung.

5. Erzaldi Rosman menjelaskan dengan keberadaan Kapal Pelra untuk konektifitas wilayah perairan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadikan respon yang bagus terhadap pelayanan masyarakat pesisir yang ada di wilayah perairan terkait konektifitas angkutan penumpang dan barang sangat membantu demi melayani 555 pulau pesisir dan pulau berpenghuni di wilayah perairan Bangka Belitung.

Erzaldi Rosman menginginkan megajukan penambahan armada kapal pelra terkait konektifitas wilayah pulau pesisir terluar demi membantu kelancaran angkutan seperti melayani wilayah utara Bangka jarak yang saat ini ditempuh 5 jam menggunakan kapal kecil (pompong) dalam melayani trayek tersebut untuk ditingkatkan pelayanan yang lebih baik lagi.

Terkait Pelabuhan Pangkal Balam berdasarkan informasi KSOP PK.
Balam Izwar menjelaskan kondisi kedalaman alur muara Cuma 2.8 LWS dan 17 jam during time kapal bisa antri untuk masuk muara Pelabuhan Balam sedangkan kondisi aktifitas pelabuhan air tergantung air pasang sekitar 7 jam dapat melakukan aktifitas bongkar dan muat di pelabuhan Pk. Balam.

Menhub RI Budi Karya telah mengimbau 2 tahun kepada KSOP PK. Balam terkait RIP dan studi Pelabuhan Peganti Pangkal Balam lainnya untuk dapat dilakukan oleh pihak konsultan pusat agar dapat segera dilakukan pengembangan ke tahap selanjutnya daripada pengerukan alur yang biaya cukup tinggi dan akan sedimentasi lagi.

Terkait Pelabuhan Tg. Batu Menhub RI, Budi Karya berpesan untuk menjaganya.

“Tolong dijaga jangan macam-macam ya. Itu sudah diresmikan Bapak Presiden dan jangan dipakai ekspor ke Singapura pasir dan silicon,” tegasnya.

Budi juga menyarankan untuk dikoordinasikan ekspor harus melalui Tg. Priok.

“Ke singapura melemahkan kita, mendingan dikordinasikan ke priok,” terangnya.

Terkait ekspor Lada, Erzaldi Rosman menanyakan yang sudah berbentuk tepung ekspor lada menggunakan container apabila ke Jakarta akan menambah prize dikatakan Erzaldi Rosman sedangkan dia sudah mengatakan expor dari Bangka sekalipun ia expor lada berasal dari Vietnam.

Terkait Kapal ambulance dari pihak kesehatan kata, Erzaldi Rosman untuk operasional kapal fasilitas kesehatan pasti mahal mengoperasikan apalagi banyaknya subsidi.

Sedangkan Menhub RI mengatakan contoh Surabaya kapasitas kapal kombinasi kapasitas 50 orang, 25 untuk penumpang dan 25 orang untuk klinik.

“Jadi tiap hari keliling kalau kapal pagi sampai jam 12 dapat penumpang jam 14.00 sampai malam jadi klinik kesehatan dan petugas tidur di kapal terkait kapal yang cocok seperti tipe kapal rede,” jelasnya Erzaldi.

Dalam hal ini Menhub RI berpesan ke Erzaldi Rosman untuk mengedukasi ke masyarakat terkait penerbangan Menhub menyampaikan penerbangan apabila load factor di bawah 70 persen.

“Jika kondisi seperti itu mendingan tidak terbang kondisi berdarah darah,” singkatnya.*

(adtya/Budi)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d