Daerah

Tergenang Air Saat Hujan, Depan Terminal Sanana Tuai Sorotan Direktur YLBH-RKS 

×

Tergenang Air Saat Hujan, Depan Terminal Sanana Tuai Sorotan Direktur YLBH-RKS 

Sebarkan artikel ini
Terlihat pengendara melalui genangan air hujan yang terjadi tepat di depan Pasar Sanana, Rabu (22/5/2019). (Foto/Lap. Jamil)

SULA, SEKILASINDO.COM – Genangan air di depan terminal Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula, Provinsi Maluku Utara kerap terjadi ketika diguyur hujan meskipun tidak deras.

Melalui pantauan Sekilas Indonesia, Genangan air yang terjadi itu tentunya sangat mengganggu para penjalan kaki, kendaraan roda 2 dan roda 4.

Click Here

Seperti yang dikeluhkan Andi, salah satu warga yang berprofesi sebagai ojek dan sering melalui jalan itu mengatakan harus ada pembuatan drainase oleh Pemerintah Daerah agar tidak terjadi hal tersebut.

Andi menambahkan apalagi saat bulan Ramadhan seperti ini banyak masyarakat yang beraktifitas.

“Kami para ojek sebagai pengendara sangat berhati-hati karena bisa terjadi percikan air dari lajunya motor yang bisa membuat orang di sekitar jadi basah saat kami melintasinya,” tuturnya.

Terkait dengan persoalan itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Kepulauan Sula, M Lutfi pernah mengutarakan melalui media kabardaerah.com pada Senin (31/12/2018) lalu.

Informasi yang dilansir, M Lutfi menyebut pada tahun 2019 mendatang dipastikan drainase semua sudah teratasi.

“Kami imbaukan kepada semua pihak agar tetap bersabar atas genangan air di depan Pasar Basanohi /Terminal dan beberapa tempat lainnya itu. Di tahun 2019 kami pastikan selesai,” janji M lutfi kala itu, dilansir dari kabardaerah.com.

Terpisah, Direktur Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Rakyat Sula (YLBH-RKS), Iksana Buamona, menyoroti keras atas argumen M Lutfi tersebut.

Iksan berpendapat bahwa apa yang sudah dikatakan oleh Kepala Dinas PUPR itu sebuah pembohongan publik.

“Bupati Kabupaten Kepulauan Sula harus mengevaluasi Kepala Dinas PUPR karena apa yang sudah dilakukan itu bisa mencederai nama baik pimpinan tertinggi karena anak buahnya sudah melakukan pembohongan publik alias bicara di media tidak sesuai kenyataan,” tambahnya Iksan, Rabu (22/5/2019).

 

Penulis: Jamil Gaus

 

 

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d