DaerahHuKrim

Satker Perum Bulog,  Mengaku Tak Hadir Di Lokasi  Ketika Pendistribusian Beras ke Kantor Desa Cikayas

×

Satker Perum Bulog,  Mengaku Tak Hadir Di Lokasi  Ketika Pendistribusian Beras ke Kantor Desa Cikayas

Sebarkan artikel ini

PANDEGLANG, SEKILASINDO.COM-Perum Bulog Sub Divre Provinsi Banten merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak khusus pada bidang Logistik. Maka dari itu Bulog yang berkedudukan sebagai BUMN di tunjuk oleh pemerintah untuk bertanggung jawab dan mengurus urusan yang berkaitan dengan kebutuhan pangan terutama bahan pangan pokok berupa beras yang diberikan kepada masyarakat dalam bentuk Rastra.

Badan Usaha Milik Negara itu telah menugaskan Satker sebagai pengawas saat pendistribusian berlangsung dalam pengangkutan Rastra menuju ke titik distribusi, selain bertugas mendistribusikan Rastra tugas Satker juga harus membuat Berita Acara Serah Terima (BAST) penyerahan barang yang ditandatangani oleh pejabat Kelurahan sebagai bukti bahwa Rastra telah disalurkan di titik distribusi sesuai dengan SPA.

Click Here

Hanya saja, kali ini berbeda, Satker yang bertugas sebagai pengawas tersebut mengabaikan tugasnya, lantaran terbukti dirinya tidak ada di tempat desa tersebut dan tidak membuat BAST. Ironisnya hal itu menyebabkan supir terlambat datang, dan terjadi adanya dugaan transakasi jual beli beras sejahtera yang di lakukan oleh dua perangkat desa ke pengepul.

Di beritakan sebelumnya, selain beras itu di jual, sejumlah penerima manfaat warga desa Cikayas Kecamatan Angsana itu, tidak mengalami adanya tambahan karung dalam pembagian beras tersebut. Sehingga diduga adanya beras sejahtera yang di simpangkan sebanyak  satu pagu.

Di konfirmasi, Ii Rahmat, Satuan kerja (Satker) dari perum Bulog, mengaku dirinya tidak langsung hadir ke lokasi  ketika di turunkan nya beras ke kantor desa Cikayas itu, Namun dirinya berkilah bahwa telah menyaksikan bahwa truk pengangkut beras tersebut belok ke arah desa itu.

” Saya melihat truk pengangkut beras itu belok ke arah desa Cikayas, jadi yang saya pastikan beras itu turun lantaran bukti penyerahan berasnya  sudah di tanda tangani,” kilah dia, Padahal dia sendiri tidak menyaksikan langsung ke kantor desa Cikayas itu.

Dia juga mengaku bahwa beras sejahtera jatah untuk desa Cikayas itu dua pagu yakni 640 karung atau 6 ton 400 kilogram. Dan barang tersebut di kirimkan nya pada hari Kamis tanggal 9 Mei 2019.

Lebih lanjutnya, kata dia silahkan hubungi Kepala Gudang Bulog di Malingping, Masduki, karena  beras sejahtera yang di kirim ke Kecamatan Angsana itu, bukan di angkut dari gudang Bulog Montor.

Sehingga dugaan terhadap Satker itu, sebagai penghubung dari adanya transaksi jual beli beras bantuan, lantaran dia tidak ada di tempat saat beras itu di turunkan.***(Hadi).

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d