DaerahHuKrim

Diduga Insentif RT di Desa Sukajadi Di Pangkas, Kades: Itu Biasa Lawan Politik

×

Diduga Insentif RT di Desa Sukajadi Di Pangkas, Kades: Itu Biasa Lawan Politik

Sebarkan artikel ini

PANDEGLANG, SEKILASINDO.COM-Adanya pengakuan dari  ketua RT  04 di Desa Sukajadi Kecamatan Cibaliung  yang diduga telah di sunat insentifnya oleh kepala desa dalam setiap pencairannya dari tahun 2017 sampai tahun 2018.

Kades Sukajadi,  Enjang Apandi menampik dan dia mengatakan itu RT tidak suka dengan saya sehingga  dia semaunya bicara. ” Wajar aja, kalau RT itu yang mengatakan karena sejak saya menjabat sebagai kades. RT itu tidak pernah sejalan dengan dengan pemerintahan saya, dan kami tidak mengganti  RT yang sudah terbentuk sebelumnya,” Ujar Kades Sukajadi

Click Here

Enjang Apandi meyakinkan dirinya bahwa informasi itu dari salah satu  RT yang tidak senang dengannya. Sebab tidak mungkin ada pemotongan insentif RT/RW karena pembagiannya disaksikan oleh perangkat desa. Kata Enjang Apandi

“Jelas itu RT yang tidak senang terhadap saya, bisa saja dia bilang seperti itu, karena di Desa Sukajadi ini banyak lawan politiknya,” dalih Kades.

Sebelumnya, dari pengakuan Ketua RT itu bahwa setiap pencarian honor (Insentif) RT tidak sesuai dengan jumlah yang sudah tentukan, dimana disetiap pencairan Insentif RT,  itu tidak pernah utuh jumlahnya.

” Misalkan dari amplop Rp. 500 ribu tapi ternyata yang di serahkan hanya 300 ribu-350 ribu saja,” akunya.

“Kalau honor RT setiap bulan yang di umumkan oleh kepala desa sebesar Rp150 ribu per bulan. Namun yang diterima tidak utuh. Honor terakhir 4 bulan yang lalu, saya menerima hanya Rp230 ribu, dan itu katanya selama 4 bulan.”  Akunya Ketua RT yang enggan disebutkan namanya.

Selain itu, ia juga menambahkan bahwa honornya itu tidak utuh dan dia dirinya juga telah bertanya kepada beberapa RT lainnya.  Ternyata jawabannya para RT dia juga menerima hanya Rp. 230 ribu.

“Para RT yang lain juga sama jumlahnya yang saya terima, paling beda 20 ribu yang menjadi heran kenapa alasan Kepala Desa ke kami, dia pangkas insentif para RT untuk membantu bencana tsunami, jelas aneh,” sambung dia. Saya kembali tegaskan bahwa disetiap pencairan honor, kami tidak pernah sekalipun mendapatkan uang sebesar Rp.400 ribu apalagi sampai Rp. 600 ribu. Kesalnya. ***(Hadi).

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d