Daerah

Butuh Koordinasi Tim Terpadu Agar Tetap Ada Pemantauan, PLT Kadisperindag Sinjai Hadiri Rapat

×

Butuh Koordinasi Tim Terpadu Agar Tetap Ada Pemantauan, PLT Kadisperindag Sinjai Hadiri Rapat

Sebarkan artikel ini

SINJAI, SEKILASINDO.COM – PLT Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Sinjai ,Ir. Muh. Ramlan Hamid,M.Si hadiri Rapat Koordinasi Identifikasi Barang Kebutuhan Pokok Menjelang Puasa dan Idul fitri di Hotel Gammara, Makassar, Rabu (10/04/19).

Click Here

Dihadiri oleh Kementerian Perdagangan inspektur Jenderal (itjen) Kemendag, Ida Rustini, Wakil Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Sudirman Sulaiman, Bupati/ Walikota se SulSel, Para Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan se-SulSel.

Andi Sudirman Sulaiman mengatakan dalam sambutannya bahwa Pemerintah siap menyambut bulan Puasa dan Hari Raya Idul Fitri 1440 H melalui sinergi dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam mengantisipasi potensi kenaikan permintaan bahan pokok yang dapat mempengaruhi harga.

“Jelang Puasa, kami ingin memastikan bagaimana ketersedian bahan pokok dan kondisi harganya, meski pasokan aman dan harga stabil di daerah-daerah,” ungkapnya.

Sementara Inspektur Jenderal (Itjen) Kemendag Ida Rustini dalam sambutannya menyatakan bahwa Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan ketersedian dan harga kebutuhan pokok di pasar rakyat dan ritel modern aman menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) 2019.

Utamanya menjelang puasa Ramadhan serta Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah. Kepastian ini diperoleh berdasarkan pemantaun langsung Kemendag di sejumlah daerah di Indonesia.

Menurut Ida Rustini ini sudah menjadi tugas pemerintah untuk memantau dan mensosialisasikan pasokan bahan pokok.

“Tahun 2018 lalu, pemerintah berhasil mengendalikan harga bahan pokok, terutama pada HBKN dan Tahun Baru tergambar dari tingkat inflasi yang semakin menurun. Inflasi kelompok bahan makanan tahunan (YoY) pada tahun 2014-2018 juga cenderung turun,” ungkapnya.

Kementerian Perdagangan (Kemendag) memastikan ketersedian dan harga kebutuhan pokok di pasar rakyat dan ritel modern aman menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) 2019. Utamanya menjelang puasa Ramadhan serta Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah.

Kepastian ini diperoleh berdasarkan pemantaun langsung Kemendag di sejumlah daerah di Indonesia.

Kemendag telah menyiapkan empat langkah strategis dalam menyambut HBKN tahun ini, kata Ida Rustini, pertama, melalui penguatan regulasi yaitu pendaftaran pelaku usaha, ke dua, melalui Penatalaksanaan, yaitu melakukan Rapat Koordinasi (Rakor) dengan Pemerintah Daerah, instansi terkait dan pelaku usaha, ke tiga melalui pemantauan dan pengawasan, ke empat, melalui upaya khusus, yaitu penetrasi pasar ke pasar rakyat dan toko swalayan.

Berdasarkan hasil perkembangan harga bahan pokok dari Dinas Perdagangan Kota Makassar tercatat harga bahan pokok relatif stabil. Misalnya saja beras premium dengan harga Rp 10.000/kg-Rp10.800/kg, harga beras medium Rp9.560/kg (beras medium HET Sulawesi Rp9.450/kg). Khusus beras, Bulog Divre Sulselbar mencatat hinga akhir April 2019 diprediksi mencapai 140.000 ton yang bisa mencukupi kebutuhan beras di Sulsel selama 40 bulan.

Sementara untuk harga kebutuhan pokok lainnya masih stabil, diantaranya minyak goreng Rp10.583/kg, gula pasir Rp12.000/kg, tepung terigu Rp7.000/kg, bawang merah Rp31.708/kg, bawang putih Rp27.000/kg, dan daging sapi Rp105.000/kg-Rp110.000/kg. Sementara harga daging ayam Rp26.667/kg dan telur Rp21.083/kg. Harga cabai merah keriting Rp15.583/kg, cabai rawit Rp25.917/kg.

Semtara itu usai acara PLT Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan ,Ir. Muh. Ramlan Hamid,M.Si, menyampaikan bahwa untuk harga kebutuhan pokok di daerah Kabupaten Sinjai masih dalam keadaan stabil.

“Maka dari itu kami selaku pemerintah daerah akan selalu tetap melakukan pemantauan dan pengawasan di setiap pasar-pasar di Sinjai, sehingga harga kestabilan bahan pokok terus terjaga sampai memasuki bulan puasa dan idul fitri,” tandasnya.

Beliau juga mengakui, Pemerintah Kabupaten Sinjai juga akan tetap melakukan kordinasi dengan melaporkan harga barang kebutuhan pokok ke Pemerintah Provinsi setiap hari, kemudian untuk stok pelaporannya satu kali seminggu setiap hari selasa dan diharapkan kordinasi tim terpadu untuk pemantauan harga tetap berjalan.

 

Aswin Rasyid

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d