HuKrimPendidikan

Kenakalan Siswa SMAN 2 Lembor Selatan, Signal Lemahnya Pengawasan Guru

×

Kenakalan Siswa SMAN 2 Lembor Selatan, Signal Lemahnya Pengawasan Guru

Sebarkan artikel ini
Brigpol Mario Taek, Babinkamtibmas Desa Kakor (berpakaian dinas Polri/kedua dari kiri), lalu Brigpol Anthonius Gawa (Kanit Intel Polsek Lembor/ketiga dari kiri) saat Mediasi Keluarga bersama orang tua siswa dan dua orang guru komite (ke-4 dan ke-5 dari kiri. Dan Kepsek SMAN 2 Lembor Selatan, Yohanes Herman (menyampingi kamera).

MANGGARAI BARAT,  SEKILASINDO. COM-Tingkat kenakalan siswa di SMAN 2 Lembor Selatan, sesuai pengamatan Babinkamtibmas Lembor Selatan sangat tinggi. Patut diduga, perilaku – perilaku nakal para siswa ini, salah satu faktornya disebabkan oleh para guru itu sendiri. Demikian disampaikan secara lugas oleh Babinkamtibmas Brigpol Mario Taek siang ini Selasa (9/04/2019).

” Pengamatan saya selaku Babinkamtibmas, tingkat kenakalan siswa SMA kita ini, sangat tinggi. Selain itu, banyak siswa berkeliaran di saat jam sekolah. Apakah karena kurangnya pengawasan guru ? “, ujar Brigpol Mario dengan nada sangsi.

Click Here

Namun bahwa, lanjut Brigpol Mario, faktor pembinaan oleh orang tua siswa juga sangat penting.

” Bila perlu para orang tua harus miliki nomor handphone guru wali. Agar bisa setiap saat memantau anak – anaknya “, pungkas Brigpol Mario Taek yang hadir dalam Forum Mediasi Kekeluargaan di Ruang Kepsek SMAN 2 Lembor Selatan bersama perwakilan orang tua siswa, dua orang guru komite dan Kepsek Yohanes Herman.

Terkait kondisi kesiswaan SMAN 2 Kakor yang terletak di Kampung Kakor, Desa Kakor ini disampaikan pula secara terpisah oleh beberapa warga setempat.

” Anak – anak sering lalu lalang bahkan sering pulang cepat dari sekolah. Kalau ditanya apa alasannya, katanya karena memang sudah tidak ada pelajaran yang diberikan oleh para guru mereka “.

” Lebih parah jika tidak ada Kepsek di sekolah. Tidak tahu guru – guru itu buatnya apa ? Bahkan kami dengar juga banyak guru yang tidak menghargai Kepsek mereka sendiri. Mungkin karena guru – guru merasa mereka statusnya Guru Komite “, ujar mereka senada yang direkam oleh media siang ini di salah satu rumah warga setempat.

Kelakuan para guru komite yang diduga sangat kelewatan, bahkan ada guru komite yang pernah mengejar siswa sampai ke dalam rumah tanpa permisi. Bahkan siswanya dipukul.

” Mereka (para guru komite) mungkin merasa karena mereka direkomendasikan oleh orang penting sehingga berkelakuan begitu “, ujar salah satu dari warga setempat.

Sementara itu Kepsek SMAN 2 Lembor Selatan Yohanes Herman, tidak menampik soal tingkah laku para guru komitenya yang tidak patuh terhadap pimpinan dan sering membiarkan para siswa berkeliaran terutama di saat Kepsek berhalangan hadir.

” Itu benar ite. Kalau saya tidak ada mereka (ikut) tidak datang sekolah. Padahal gaji di atas 1 juta rupiah semua. Semuanya (guru komite) ada 30 orang “, pungkas Kepsek SMAN 2 Lembor Selatan, Yohanes Herman.(red)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d