PANDEGLANG, SEKILASINDO.COM-Proyek preservasi dan pelabaran jalan menuju standar ruas pesauran -Sp Labuan- Cibaliung dan Citeureup-Tanjung Lesung dengan nomor kontrak HK0203/KTR/Bv/PJW-II BTN/PPK-1/26122018.07 tanggal kontrak 26 Desember 2018.
Dengan anggaran yang tertuang dalam kontrak sebesar Rp. 119.096.150.000,- waktu pengerjaan selama 376 hari kalender dan pemilik kegiatan PPK 1 PJN II Banten. Sedangkan Penyedia barang dikerjakan oleh PT. Hutama Prima dan PT. Multhi PHI Beta, PT. Esti Yasagama dan PT. Parama Karya Mandiri KSO sebagai Konsultan supervisi.
Kali ini kembali di duga dikerjakan asal jadi. Tepatnya di kampung Ciseukeut Kecematan Panimbang. Proyek pelebaran itu selain mengganggu aktivitas pengguna jalan dan pekerjaan nya juga di kerjakan asal jadi.
Padahal di ketahui sebelumnya, beberapa minggu yang lalu, pelaksanaan proyek itu sempat di protes warga dan aktivis bahkan Tim menejemen dari PT Hutama Prima sudah memecat Mandor atau kepala tukang yang bekerja di tempat itu.
Proyek pelebaran jalan saat ini sedang melaksanakan kegiatan drainase.
Berdasarkan pantauan sekilasindo.com beberapa hari yang lalu, pembangunan saluran air (Drainase) di ruas jalan Raya Labuan -Cibaliung kini sedang dalam tahap pelaksanaan. Namun sangat disayangkan karena diduga proyek di kerjakan asal-asalan.
Hal itu dibuktikan dengan cara mereka memasang batu material terlihat dalam proses pelaksanaannya tidak sesuai yang sudah di tentukan dipastikan kualitas pengerjaannya sangat buruk dan tidak akan bertahan lama.
Salah seorang pengguna jalan, Bajil mengatakan, kondisi jalan masih dipenuhi tumpukan material proyek pelebaran jalan, baik batu maupun pasir.
Tumpukan-tumpukan itu menutupi sebagian badan jalan sehingga memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas dan kemacetan
“Jalan itu sekitar 1 kilometer sedang dalam tahap pelebaran. Yang menjadi persoalan dan menjadi keluhan para pengguna jalan adalah tumpukan pasir dan batu nyaris menutupi badan jalan sehingga tak sedikit pengguna jalan banyak mengeluh,” ujarnya.
Dia mengatakan, mestinya pihak perusahaan yang mengerjakan proyek pelebaran jalan dan pembangunan trotoar atau drainase sepanjang jalan tersebut tidak sembarang menyimpan material di atas badan jalan karena sangat rawan bagi pengguna jalan.
Apalagi, kata dia, jika pengendara melintas di malam hari dalam kondisi cuaca buruk sangat memungkinkan terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Ia berharap, tumpukan material yang berserakan di jalan segera disingkirkan pihak kontraktor sebelum timbul korban.
Bajil menambahkan, sangat rentan terjadi kecelakaan terlebih pada malam hari kata dia, tidak ada rambu-rambu penerang jadi sangat rentan terjadi kecelakaan.
Ia berharap kepada rekanan jangan sembarangan menyimpan bahan material karena sudah terbukti telah terjadi kecelakaan terhadap dua pelajar. Diketahui proyek tersebut penyedia barang yakni PT Hutama Prima. ( Hadi).