TAKALAR, SEKILASINDO.COM- Desa Punaga, Kecamatan Mangarabombang dikenal sebagai desa pesisir pantai yang begitu indah hingga sering di kunjungi oleh wisatawan
Dimana kehidupan Masyarakat desa punaga hampir semua nelayan dan pembudidayaan rumput laut, tak heran jika rumput laut di jemur di sepanjang jalan sebab masuk kategori rumput laut yang terbesar di Kecamatan Mangarabombang
Dari hasil pantauan Sekilasindo. Com, tahun ini, para warga yang tinggal di daerah pesisir pantai punaga yang di kenal sebagai pembudidayaan rumput laut terancam gagal panen. Kamis (7/3/2019)
Sebab, diketahui sebanyak 20 orang di dusun Tama la’ba yang bekerja sebagai petambak rumput laut gulung tali. hal ini di sebabkan oleh adanya orang tidak dikenal menangkap ikan dan gurita dengan mengunakan bius
Sehingga rumput laut yang selama ini mereka jaga dan lestarikan menjadi layu dan mati, akibat tercemari zat kimia yang berbahaya yang di gunakan para pembius ikan.
Seperti yang terjadi di dusun Tamala’ba Desa Punaga, Kecamatan Magarabombang, sejumlah warga keluhkan penangkap ikan ilegal yang beroperasi kurang lebih 15 hari.
Anwar selaku masyarakat Mangarabombang meminta kepada pemerintah agar bisa tegas menertibkan para pembius ikan dengan mengunakan zat kimia berbahaya, karena rumput laut saya mati akibat dari bius ikan tersebut.
Saya melihat kalau malam hari beberapa orang mengunakan jolloro (perahu )dengan membius ikan dan gurita. “Ini tak bisa dibiarkan begitu saja, sebab merusak rumput laut dan terumbu karang di sejumlah pesisir pantai Punaga. Tegasnya
Saat ini yang ketahuan baru satu dusun, tetapi tidak menutup kemungkinan terjadi juga di dusun lain yang ada di daerah pesisir Desa Punaga. “Kami sudah mengalami kerugian mencapai puluhan juta rupiah.” Ujar Anwar. (Araswandi)