Daerah

Kunjungi Mubar, Rajiun Ajak Kajati Sultra di Festival Ogo-ogo

×

Kunjungi Mubar, Rajiun Ajak Kajati Sultra di Festival Ogo-ogo

Sebarkan artikel ini
Bupati Mubar, LM Rajiun Tumada bersama Kejati Sultra, Mudik Aristo

MUNA BARAT, SEKILASINDO.COM-Melakukan kunjungan di Kabupaten Muna Barat (Mubar), Bupati Mubar, LM Rajiun Tumada mengajak Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulawesi Tenggara (Sultra), Mudim Aristo menyaksikan Festival Ogo-ogoh di Desa Kasimpajaya Kecamatan Tiworo Selatan, Selasa (05/03/2019).

Dalam kegiatan festival Ogo-ogoh ikut hadir Wabup Mubar, Sekda Mubar, Kajati Raha, Seluruh Kapolsek Mubar, Dandramil Tikep, Camat dan Peserta festival Ogo-ogoh serta ribuan masyarakat.

Click Here

Bupati Mubar, LM Rajiun Tumada mengatakan selamat datang Kajati Sultra di Kabupaten Mubar. Kabupaten Mubar memiliki beragam budaya, suku dan agama.

“Mubar itu miniatur Indonesia mini, yang memiliki beraga Budaya, Suku dan Agama. ujarnya.

Dikatakannya, perayaan Ogo-ogoh yang ke tujuh ini merupakan kreasi Para pemuda Hindu di Mubar, yang tentunya memiliki arti dan makna bagi umat Hindu.terangnya.

“Festival Ogo-ogoh kali ini yang ke tujuh kalinya di Mubar.,

Rajiun memberikan apresiasi kepada panitia penyelenggara festival Ogo-ogoh, semoga melalui kegiatan ini dapat memperkuat silaturahim serta persatuan dan kesatuan.

Kata Rajiun, pribadi masyarakat Mubar itu saling memahami dan menghormati walaupun beda Budaya, Suku dan Agama sehingga kedamaian itu ada di Mubar karena salah satu Desa itu ada yang bernama Desa Sukadamai di Kecamatan Tiworo Tengah. ungkapnya.

“Mubar itu damai karena masyarakatnya yang saling memahami dan menghormati.,

Sementara itu Salah satu Panitia sekaligus juri lomba festival Ogo-ogoh, Ketut Putra Yasa mengatakan ada lima Desa yang ikut dalam festival Ogo-ogoh ke tujuh ini.

Kata, menyebut Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. jelasnya.

“Ogo-ogoh menjadi bagian dalam perayaan hari Raya Nyepi bagi umat Hindu.

Kata Ketut, lima Desa yang ikut dalam festival Ogo-ogoh ini akan di nilai dan di berikan hadiah bagi yang terbaik dan menunjukkan patung Ogo-ogohnya. tutupnya. (Acriel).

 

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d