Daerah

BBWS Pompengan Jeneberang Akan Buat Tanggul Baru, Dananya Sebesar Rp.12 Miliar

×

BBWS Pompengan Jeneberang Akan Buat Tanggul Baru, Dananya Sebesar Rp.12 Miliar

Sebarkan artikel ini
PPK Operasional dan Pemeliharaan 2 (PPK OP SDA 2), BBWS Pompengan Jeneberang, H.Muh.Hasbi S.Sos, ST,M.SP

MAKASSAR, SEKILAS INDO.COM- Tanggul bendung Kampili yang dikeluhkan petani di Kabupaten Gowa, terjawab sudah oleh pihak Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang. Sekitar 9000 hektar lahan persawahan kekeringan, akibat pasca bencana banjir pada (22/1) sehingga tanggul tersebut roboh dan air tidak mengalir ke area persawahan yang ada di beberapa Kecamatan di Kabupaten Gowa.

Tadi pagi sekitar pukul 09.00 WITA, dari pihak BBWS Pompengan Jeneberang sudah meninjau lokasi dan melihat langsung kondisi tanggul bendung Kampili.

Click Here

Yang sebelumnya, dari pihak GP3A mengundang pihak BBWS Pompengan Jeneberang untuk mengadakan rapat, tetapi dari balai pompengan, tak satupun hadir.

Padahal 1 minggu sebelumnya surat dari GP3A masuk, pihak Balai Pompengan sudah meninjau lokasi dan melakukan pengukuran pada (23/2) dan kalaupun dari pihak pompengan tidak hadir pada saat undangan rapat (26/2) itu karena pejabat balai ada di Jakarta mengikuti pelantikan, ungkap H.Muh.Hasbi, PPK Operasional dan Pemeliharaan 2 (PPK OP SDA 2) yang ditemui di lobi hotel Four Points by Sheraton Makassar, jalan Andi Djemma, Kota Makassar.

“Bukan dari teman- teman IP3A pun, pihak kami juga sudah tinjau lokasi dan melakukan pengukuran, itu sudah menjadi kewajiban kami mengurus bendung itu. Karena kami juga merasakan sedih, melihat kondisi air yang tidak mengalir ke persawahan,” ucapnya. Kamis (28/2/2019)

Jadi kalau dikatakan dari pihak kita tidak datang pada rapat yang diadakan di Dinas PU Kabupaten Gowa, itu salah paham saja.

“Karena surat yang masuk dari GP3A itu, berpapasan dengan acara pelantikan di Jakarta, sehingga pejabat balai, tidak ada di tempat, jadi memang tidak tahu kalau ada undangan itu,”jelasnya kepada awak media Sekilas Indonesia.com

Untuk tanggul bendung Kampili yang roboh, dia menerangkan bahwa akan dibuatkan tanggul baru, dan akan didesain serta diuji dulu dari segi tekhnisnya.

Dan harus melalui prosedur, kata Hasbi, serta kegiatan ini tidak langsung dikerja begitu saja, ada prosedur yang harus dilalui.

“Jadi masih menunggu prosedur dari Jakarta untuk melaksanakan dan memerintahkan rekanan untuk bekerja, tidak serta merta bekerja, tetapi ada prosedur yang harus kita lewati,” terangnya.

Kata Hasbi juga, untuk sementara menunggu tanggul bendung Kampili yang baru, Kepala Balai juga berupaya mengambil langkah dan akan membuat alur air, supaya air bisa mengalir ke area persawahan.

“Alat kita hari ini sudah bekerja dan sudah disampaikan ke GP3A, mudah- mudahan tidak ada halangan, 1- 2 Minggu, sudah bisa kelihatan hasilnya,” jelas Hasbi, yang sudah 10 tahun memegang jabatan sebagai PPK OP SDA 2.

Untuk sementara anggaran yang akan digunakan untuk tanggul bendung Kampili baru, akan memakan anggaran Rp.12 Miliar yang bersumber dananya dari APBN.

Ketua Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air (GP3A), Ilyas Sijaya, yang hadir di pertemuan itu sangat bersyukur, karena pihak BBWS Pompengan Jeneberang telah merespon dan telah datang ke lokasi melihat kondisi tanggul bendung Kampili.

“Alhamdulillah sudah ada titik terang dari pihak Balai Pompengan, mudah- mudahan dalam 1 Minggu ini, air sudah bisa mengalir ke area persawahan,” tuturnya.

Karena petani sangat berharap dalam jangka 1 minggu ini, air sudah mengalir ke persawahan, mengingat kondisi lahan persawahan mereka kering tidak ada air.

“Di sana itu ada sekitar 5000 KK yang mata pencaharian petani, jadi sangat kasihan sekali kalau terlambat realisasinya. Jadi memang harus segera terealisasi, agar masyarakat tidak menjerit kekeringan lahannya,” tandas Ilyas Sijaya. (Shanty)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d