DaerahPendidikan

Soal PIP, Wali Murid SDN Ciseureuheun 4 Buka-bukaan Kasus Oknum Guru

×

Soal PIP, Wali Murid SDN Ciseureuheun 4 Buka-bukaan Kasus Oknum Guru

Sebarkan artikel ini

 

Salah seorang guru SDN Ciseureuhen 4 saat ditemui di kediamannya

 

Click Here

PANDEGLANG, SEKIASINDO.COM – Soal dugaan kasus penyalahgunaan dana Program Indonesia Pintar (PIP) di SDN Ciseureuheun 4 Kecamatan Cigeulis Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, membuat kesal sejumlah wali murid penerima manfaat, Minggu kemarin.(17/2/2019).

Seorang Wali murid kecewa dengan tindakan pihak sekolah, sebab kartu atau ATM nya selalu ditahan oleh sekolah dan dirinya merasa penasaran ingin tahu yang sebenarnya berapa uang saldo yang ada di rekening itu, setelah diprint pihaknya merasa kecewa.

“Awalnya kartu kredit, atau ATM kami di tahan oleh pihak sekolah dan kami pun mendesak pihak sekolah untuk menyerahkan kartu kredit dan ATM itu kepada kami, setelah tahu isi dalam saldo rekening itu kami sangat kecewa,” ujar wali murid pihak laki-laki itu.

Dampaknya membuat keberanian wali murid perempuan berinisial MR secara gamblang menjelaskan kasus Oknum guru di sekolah itu.

Kata dia, bahwa bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) di SD Negeri itu dalam setiap pencairan tidak pernah utuh diterima oleh penerima program tersebut dan itu dipotong oleh salah satu Oknum guru yakni Inisal AM. Bahkan kata dia pernah satu kali anaknya (siswa penerima PIP) diganti oleh siswa lain.

“Saya punya anak dua, dan keduanya sekolah di SDN Ciseureuheun 4 itu, dan setiap pencairan uang tersebut tidak utuh, terkadang hanya di serahkan Rp. 600.000 dan Rp.450.000 yang seharusnya Rp.900,000,” terangnya.

“Waktu di Panimbang saat adanya Pencairan BSM/ PIP. Padahal nama anak saya yang dipanggil tapi anak saya tidak boleh mengambil uang bantuan itu, anak saya ditahan tidak boleh masuk oleh oknum guru itu, AM ,ternyata diganti oleh siswa lain, ketika ingin tahu ternyata siswa itu masih kerabat oknum guru tersebut, itu dah lama sih, karena sekarang itu anak saya keduanya sudah lulus sekolah dan sekarang sekolah di MTs,” imbuhnya.

Sementara itu, AM saat di Konfirmasi  sekilasindo.com  di kediamannya, membantah bahwa dirinya tidak pernah melakukan potongan dana BSM/PIP dan tidak pernah melakukan pergantian siswa disaat adanya pencairan itu.

” Saya itu, seorang guru yang ingin membantu kegiatan sekolah terutama kepada Operator sekolah dalam pencarian dana PIP, karena ketika ada pencairan saya yang menyerahkan data wali murid dan siswa penerima program itu, dan saya tidak pernah melakukan potongan atau mengganti siswa penerima dengan siswa lain,” dalihnya. (Hadi).

 

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d