WERINAMA.SEKILASINDO.COM-Serka La Adam, seorang Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Desa Funanayaba, Kecamatan Werinama, Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), harus menggeluti profesi ganda dengan menjadi seorang guru di desa terpencil itu.
“Sebagai seorang Babinsa, saya merasa terpanggil untuk berbagi ilmu kepada para siswa di sekolah tersebut, saya harus tahu keluhan yang dirasakan warga binaan saya,” ujar Serka La Adam, melalui rilis Penerangan Kodam XVI/Pattimura, Kamis 14 Februari 2019.
“Sebagian besar putra-putri masyarakat Desa Funanayaba tidak bersekolah. karena selain tidak ada guru, juga minimnya sarana dan prasarana pendukung seperti gedung sekolah serta buku pelajaran yang dimiliki sekolah.
Selain itu animo masyarakat untuk bersekolah masih sangat rendah,” ucap Serka La Adam.
Saat ini di SD tersebut baru memiliki 3 kelas dengan jumlah murid sebanyak 27 orang terdiri dari kelas 1 sebanyak 11 Orang, kelas 2 sebanyak 9 orang dan kelas 3 sebanyak 7 Orang dan semuanya berada dalam satu ruang kelas.
“Ini adalah potret umum siswa-siswi di pedalaman yang memang sangat memprihatinkan,” ungkapnya.
Namun kata Serka La Adam saat ini pemerintah sedang berupaya untuk membuat sekolah dasar persiapan dengan mendatangkan 1 orang tenaga guru honorer. Sebelumnya ada satu guru honorer yaitu lbu Jamila.
“Kami akan berkoordinasi dengan pihak Dinas Pendidikan Kabupaten SBT agar dapat memenuhi dan mendukung kebutuhan di Sekolah SD Funanayaba ini,” ujar Serka La Adam.(Arthur)