DaerahHot News

Diduga Dana PKH Dijadikan Ajang Pungli Oleh Oknum Ketua Kelompok

×

Diduga Dana PKH Dijadikan Ajang Pungli Oleh Oknum Ketua Kelompok

Sebarkan artikel ini

PANDEGLANG, SEKILASINDO.COM- Diduga Program Keluarga Harapan (PKH) dijadikan ladang pungutan liar (Pungli) Oleh Ketua Kelompok penerima PKH di Wilayah Carita Pandeglang tepatnya di Desa Tembong Kecamatan Carita kab. Pandeglang-Banten. (10/2/2019)

Click Here

“Pungutan Liar (Pungli) itu, merebak bukan kali pertamanya Oknum Ketua kelompok memunguti dana 10% dari jumlah penerima keluarga harapan, dan peruntukannya tidak jelas. yang pasti pelaku yang memungut biaya semua Ketua kelompok PKH di desa Tembong Carita.” kata KS pada wawancaranya baru-baru ini.

Menurut Hamdah Saat pencairan dana PKH, kartu ATM kami diminta oleh ketua kelompok, sebelumnya itu ketua kelompok menginfokan dana PKH sudah masuk dan semua kartu ATM peserta PKH di kumpulkan, lalu ia cairkan dan selesai pencairan ia minta uang 10% dari jumlah yang di terima semua peserta PKH.

Jadi lantaran jumlah penerima PKH tidak sama jadi potongan nya pun beda-beda, seperti yang diakui oleh Hamdah dia mengaku hamil dan menerima uang Rp. 1.900.000, dan di potong 10% maka di potong 190.000, yang motongnya panitia, tapi dia enggan menyebutkan nama ketua panitia yang melakukan pungutan liar terhadap penerima PKH.

Saya menerima uang PKH 1.900.000, dipotong 190.000, Itu motong terlalu besar jika motongnya 30.000. Saya ikhlas itung-itung ongkos ojek, tapi karena semuanya penerima PKH satu desa di potongnya dan kami orang bodoh tidak bisa menarik uang dari ATM yah kami nurut saja di potong 10%. Kalau yang motongnya ya panitia yang membagikan uang PKH.

Di tempat yang beda PKM PKH desa Tembong Isah mengaku memperoleh dana PKH 1.200.000, dan di potong Rp. 120.000. jadi bersih yang dia terima Rp. 1080.000.

“Saya punya anak dua yang sekolah dan saya menerima uang PKH Rp. 1.200.000, di potong 10% jadi saya terima Rp.1080.000. ”

Sementara pendamping PKH desa Tembong Hamdiah saat di temui sedang tidak ada di tempat dan dihubungi ber kali-kali melalui telepon selulernya tidak diangkat, sementara kordinator kecamatan ( Korcam ) Carita Hasan dihubungi melalui telepon selulernya mengaku belum mengetahui adanya pemungutan liar itu baru tau saat ini dari bapak, pada Sekilasindo.

“Saya tidak mengetahui adanya praktek pemotongan itu, saya baru mengetahui ada praktek pemotongan dari bapak, pada Sekilasindo dan pendampingpun tidak ada laporan, saya akan cek kelapangan besok, benar gak adanya pemotongan di lapangan, pungkas Hasan . (Ade m).

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d