Pendidikan

Bendahara Dana BOS SMKN 3 Gowa Tidak Mengetahui Jumlah Nominal BOS yang Dicairkan

×

Bendahara Dana BOS SMKN 3 Gowa Tidak Mengetahui Jumlah Nominal BOS yang Dicairkan

Sebarkan artikel ini

GOWA, SEKILASINDO.COM – Bendahara dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) SMK Negeri 3 Gowa, Rosmiati, bingung saat dikonfirmasi oleh media online Sekilasindo.com, karena saat dipertanyakan jumlah nominal yang dicairkan dalam triwulan ke 4, ia tidak tahu menjawab pertanyaan dari awak media.

Click Here

“Iya saya bersama- sama Kepala Sekolah mencairkan di bank BPD, saya ikut juga saat pencairan,” ungkapnya dengan kebingungan, karena tidak bisa menyebutkan angka nominal dana BOS yang diterima pada triwulan ke 4, tahun 2018. Senin (21/1/2018)

Tunggu sebentar, saya akan tanyakan Kepala Sekolah dulu, sambil meninggalkan awak media yang tengah konfirmasi Rosmiati.

“LPJ Dana BOS SMKN 3 Gowa Diduga Fiktif” judul berita ini yang mengantarkan sehingga wartawan Sekilasindo.com menindaklanjuti pemberitaanya. Data yang bersumber dari Ketua Lembaga Aliansi, Saharuddin Sam, yang juga merupakan guru di SMKN 3 Gowa sehingga menyoroti pengelolaan dana BOS yang diduga tidak transparansi.

Karena menurutnya, Bendahara dana BOS, Rosmiati itu hanya taunya tanda tangan saja, jadi dia tidak tahu apa- apa, yang buat LPJ saja juga bukan dia, tetapi Abd. Salam, yang buat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ).

Sedangkan kalau kursi yang rusak di ruangan kelas 1 Mor 3, sebanyak 37 kursi dan hanya 3 kursi saja yang bagus, Wakasek bagian Humas, Rusman, yang dikonfirmasi pula, dia mengatakan bahwa kursi yang rusak itu sudah lama.

“Sejak 1 tahun yang lalu sebelum pak Karnedy memimpin sekolah di sini, kenapa tidak dari sebelumnya saja konfirmasi itu pak Saharuddin. Kenapa baru sekarang dikonfirmasi,” cetusnya, Senin (21/1/2019).

Ia juga mengatakan bahwa itu kursi sudah lama rusak, sejak dari masa jabatan pak Asman, mantan Kepala SMKN 3 Gowa. Sedangkan pak Karnedy, Kepala Sekolah sekarang ini, masa jabatannya baru 1 tahun.

Jadi selama pak Asman, Kepala Sekolah dulu, tidak pernah melakukan pencatan sekolah, dan sekarang sejak pak Karnedy, Kepala Sekolah baru 1 tahun, dia langsung melakukan pencatan di semua ruangan.

“Jadi saya tau betul, seluk beluknya Kepala Sekolah yang benar-benar bekerja, karena saya sudah 18 tahun jadi Wakil Kepala Sekolah,” gamblang Rusman.

Selain itu, Saharuddin yang merupakan guru seni budaya, juga paparkan, tidak adanya rapat antara tim BOS bersama komite serta dengan Dewan Guru dan dinilai tidak adanya transparansi.

Tetapi hal itu dibantah oleh Rusman, justru selama ini, katanya dia bersama Wakasek dan guru lainnya, selalu mengikuti agenda rapat serta ada daftar hadirnya sedangkan transparansi, sekarang semua sudah sistem online.

“Jadi bisa dibuka melalui websitenya dana BOS, nanti kita bisa mengetahui apa saja yang dikerjakan disitu,” sebutnya yang sempat dipertanyakan papan bicara dana BOS di sekolah.

Dia juga menerangkan bahwa laporannya dari Aliansi itu di Ombudsman, sudah dibalas oleh Kepala SMKN 3 Gowa, Karnedy Bolong.

“Kami sudah balas surat dari Ombudsman, dan dokumen kegiatan juga kami sudah perlihatkan semuanya di Ombudsman,” tandasnya. (Shanty)

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d