EkBis

Bupati Takalar Ingin Sistem Pengelolaan Sekam di Thailand diterapkan di Takalar

×

Bupati Takalar Ingin Sistem Pengelolaan Sekam di Thailand diterapkan di Takalar

Sebarkan artikel ini

TAKALAR, SEKILASINDO.com – Usai melakukan kunjungan kerja (kunker) di
Bangkok, negara Thailand terkait ilmu pertanian, Bupati Takalar, H Syamsari Kitta berencana akan mengadopsi sejumlah pengalaman yang didapatnya di Kabupaten Takalar.

Ia menjelaskan bahwa selama berada di negara thailand, dirinya banyak melihat potensi dan peluang bisnis yang bisa bermamfaat besar jika diterapkan di Kabupaten Takalar.

Click Here

Syamsari juga mengaku, meskipun peluang bisnis ini sedikit rumit jika dikerjasamakan dengan pengusaha asal Thailand, namun tetap optimis peluang bisnis yang ada akan terwujud apalagi sebelumnya pengusaha asal thailand sudah menjajaki potensi Takalar.

“Kalau Kerjasama ini dilakukan atas nama antar negara mungkin bisa saja kepengurusannya sedikit lebih rumit, oleh karna itu, kami akan coba mendorong Perusda mewakili Pemda Takalar untuk melakukan kerjsama dengan pengusaha asal thailand itu,” Urai Syamsari.

Lanjut kata dia, Salah satu yang paling menarik peluang bisnis adalah diantaranya sistem pengelolaan sekam yang merupakan limbah pertanian yang diolah menjadi silika (bahan pengawet).

“Daripada sekam padi hanya menjadi limbah, sebaiknya kita manfaatkan menjadi sebuah bahan dasar pengawet untuk kulit dan lain sebagainya, ini akan kita lakukan karena di negara tetangga olahan sekam padi bernilai tinggi,” kata Bupati Takalar, H Syamsari Kitta, Kamis (3/1/2019).

Selain, sekam padi yang akan diolah menjadi bahan pengawet bernilai jual, Bupati Takalar juga akan memilih beberapa wilayah didataran tinggi untuk dijadikan kawasan peternakan lebah madu, hal tersebut akan direalisasikan sebagai upaya menambah pendapatan bagi petani dan peternak sapi.

“Setelah bantuan sapi terealisasi secara bertahap, olahan sekam padi menjadi bahan pengawet dan peternakan lebah madu akan kita laksanakan untuk menambah penghasilan masyarakat petani,” ungkap Syamsari.

Ia mengungkapkan bahwa dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat, berbagai sektor yang berpotensi menghasilkan keuntungan harus dapat diolah sebagai tambahan penghasilan.(*).

Eksplorasi konten lain dari Sekilas Indonesia

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d